Sabtu, 21 April 2012

Nasehat untuk Generasi Muda Ahlus Sunnah (Nasehat Pertama)

Termasuk salah satu prinsip yang ditetapkan dalam agama Islam, bahwa setiap muslim sebelum ia menyibukkan dirinya dengan (kekurangan) orang lain, hendaknya berusaha dengan sungguh-sungguh, membenahi diri, berupaya merealisasikan keselamatan, dan menjauhkan segala hal yang akan menyebabkan kebinasaan terhadap dirinya.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta`ala:

"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal shaleh, dan nasehat-menasehati supaya menetapi kebenaran, dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran." {QS. Al Ashr: 1-3}

Allah Subhanahu wa Ta`ala memberitakan tentang orang-orang yang akan selamat dari kerugian, yaitu orang-orang yang terwujud pada dirinya perangai-perangai tersebut. Allah Subhanahu wa Ta`ala menyebutkan bahwa mereka merealisasikan pada diri mereka keimanan dan amal shaleh terlebih dahulu sebelum mereka mendakwahi orang lain. Dakwah dengan nasehat-menasehati supaya menetapi kebenaran, dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran. Sehingga ayat-ayat ini benar-benar telah menetapkan permasalahan ini. Dan Allah Subhanahu wa Ta`ala sungguh telah mencela Bani Isra`il, dikarenakan mereka menyelisihi prinsip ini, yaitu dengan berfirman:

"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Alkitab (Taurat). Maka tidaklah kamu berpikir?." {QS. Al Baqarah: 44}

Oleh karena itu hendaklah setiap pemuda senantiasa membenahi dirinya sendiri sebelum berusaha membenahi orang lain, dan tatkala dirinya telah mencapai istiqomah (dalam kebaikan), kemudian ia menyatukan antara penerapan ajaran agama pada dirinya dengan perjuangan mendakwahi orang lain, maka ia benar-benar telah meniti metode dan petunjuk ulama`salaf, dan Allah akan melimpahkan kemanfaatan dari (dakwah)nya. Dengan demikian mereka adalah para da`i menuju kepada As Sunnah melalui ucapan dan perilakunya. Dan sungguh demi Allah, metode ini merupakan kedudukan paling agung yang bila seseorang telah berhasil mencapainya, maka ia termasuk hamba Allah yang paling baik kedudukannya pada hari Kiamat.

Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman:

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." {QS. Fusshilat: 33}

[Disalin dari buku 'Nasehat untuk Generasi Muda Ahlus Sunnah' karya Dr. Ibrahim bin `Amir Ar Ruhaily, penterjemah Muhammad Arifin Badri MA, Pustaka Darul Ilmi.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar