Jumat, 24 Agustus 2012

Yaa Hayyu Yaa Qayyum

Abu Ash-Shalt berkata: "Segala sesuatu berjalan sesuai qadha yang ditentukan. Dan di balik segala peristiwa ada yang disukai dan ada yang tak disukai. Apa yang selama ini aku khawatirkan barangkali justru menyenangkan. Dan apa yang selama ini aku harapkan barangkali justru menyedihkan." (Jannat Ar Ridha' 3/52)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah: 216)

"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)." (HR. Al Hakim)

---

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya..

(HR. Al Bukhari - penggalan do'a Istikhoroh)

Minggu, 19 Agustus 2012

Pesan Ramadhan

Seakan-akan aku melihat Ramadhan.., lalu kusapa ia, "Hendak kemana dikau?"

Dengan lembut ia seakan-akan berkata, "Aku harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. Tolong sampaikan pesanku untuk setiap muslim: Sesungguhnya Syawaal telah tiba, salam dan terima kasihku untuknya karena telah menyambutku dengan suka cita. Aku tidak tahu apakah tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi atau tidak??

Jika tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi maka aku berharap ia bisa menyambutku dengan lebih baik lagi, dengan penuh tilawah dan shalat malam.

Aku sangat sedih jika mengingat penyambutannya yang kurang berkenan di hatiku, masih terlalu banyak canda, perkataan yang sia-sia serta waktu-waktu yang terbuang tanpa arti.., padahal ia tahu bahwa jika ia menyambutku dengan baik maka tentu aku akan menyambutnya dengan lebih baik lagi kelak di pintu Ar-Royyaan..

Akan tetapi semua sudah berlalu dan sudah terlanjur. Semoga setetes air mata yang pernah berlinang dari kedua matanya karena takut tidak bisa menyambutku dengan baik akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.

Sampaikan pula kepadanya bahwa bukanlah lebaran yang hakiki adalah dengan hanya memakai baju baru, akan tetapi lebaran yang hakiki adalah bergembira dengan keimanan dan semangat baru dalam beribadah. Janganlah sepeninggalku ia terjerumus kembali kepada kemaksiatan-kemaksiatan.., ingatlah sesungguhnya Tuhan yang ia sembah tatkala ia menjamu kedatanganku.. Dialah Tuhan yang juga ia sembah tatkala aku pergi..

Demikianlah pesanku kepadanya, sampaikan salamku kepadanya, semoga ia masih tetap terus merindukan kedatanganku di tahun-tahun mendatang.., sampai bertemu di pintu Ar-Royyaan.."

((Sepenggal catatan yang diambil dari status FB al Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah))

---

Atas nama Pernak-Pernik Hati mengucapkan;

Selamat Hari Raya 'Idul Fitri 1433 H.

Taqabbalallahu minna wa minkum.. :)

Jumat, 10 Agustus 2012

Serpihan Semangat Jiwa

Saat terangku tak lagi menyinari sudut ruang hatimu, adakah dirimu berkenan biaskan cahayamu di sisi kelam hatiku?

Saat semangatku tak lagi berkobar membakar jiwamu, adakah semangatmu kuatkan nyaliku untuk dapat kembali berjuang?

Saat air mataku tak lagi menangisi luka batinmu, adakah air matamu berkenan menghujani kemarau batinku?

Saat langkahku tak lagi searah denganmu, adakah kepedulianmu untuk kembali memapahku berjalan di atas jalan yang sama denganmu?

---

Dan saat aku tersadar, ternyata aku telah hanyut terbawa arus yang bermetafora, dimana pada setiap tepian selalu kudapati jurang yang menganga.

Aku tak tahu..
     maha tak tahu..

"Kini saatnya membuka mata", hatiku bergumam.

Aku telah terhempas di gulungan pasir pantai sesal tak bertuan.

   Kenyataan ini hendak membunuhku perlahan.
     Aku dapati cacat di tiap bagian hatiku,
     noda di setiap helaian niatku,
     selubung hina di seluruh ruangan kamar jiwaku.

Remuk..
Lelah sudah wahai jiwa,
   aku tak lagi menjadi pemilik nyali yang menyala-nyala seperti dahulu..


-(inspiring) Sang Penantang-

*merindukan lecutan semangat darimu kawan :')

Sabtu, 28 Juli 2012

Perusak - Perusak Hati

Allah Ta'ala berfirman:

"Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." {Al-Israa': 22}

Perusak-perusak hati ada banyak, seluruhnya terkumpul di dalam lima perkara:

1. Berlebihan bergaul dengan manusia
2. Mengarungi samudera angan-angan
3. Bergantung kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Makanan
5. Banyak tidur

Please check this link for full post.. Perusak-Perusak Hati

Jumat, 27 Juli 2012

Alhamdulillaah

Alhamdulillaah, akhirnya ya Rabb..,
Engkau percikkan air kerinduan ke dalam hatiku yang selama ini terasa dahaga.


---

Sengaja aku menyibak gorden kamarnya, dan Alhamdulillah.., kudapati ia tengah terduduk bersama mushaf yang berada di atas pangkuannya. Belum sampai kusempurnakan rakaat pertama shalat maghribku, suara itu akhirnya dapat kudengar kembali. Ya, suara yang selama ini selalu ternanti dalam setiap detik kehidupanku. Suara itu tetap sama, karna keluar dari pemilik suara yang sama. Hanya terdengar sedikit serak, mungkin sudah cukup lama ia tak terasah..

Alhamdulillah, akhirnya kudapati lisannya kembali melantunkan ayat-ayat suci-Mu. Semoga bukan hanya saat ini saja, melainkan esok, lusa, bahkan sampai akhir kehidupannya.., ku mau ia tetap seperti itu, kembali melembutkan hati dengan melantunkan untaian Kalamullah. Semoga.. :)

Minggu, 08 Juli 2012

Jilbab Bersanggul

"Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun hanya tercium selama perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim no. 2128)

---


Untuk saudariku muslimah, dimana pun kalian berada. Berhati-hatilah dengan dunia fashion pada masa sekarang, terlebih mengenai pakaian yang wajib kita kenakan, yakni hijab syar'i. Jangan terpengaruh dengan label jilbab gaul, jilbab modis, dan lain sebagainya jika tidak dapat memenuhi kriteria yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan.

Apalagi pada saat ini, dimana tren jilbab bersanggul telah mewabah, menjadi sebuah hal yang diminati oleh kalangan wanita muslimah. Padahal model jilbab tersebut belum dapat memenuhi kriteria hijab syar'i yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Bukankah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, bahwa wanita yang tidak dapat mencium baunya surga (salah satunya) adalah wanita yang kepalanya seperti punuk unta?

Inilah contoh jilbab bersanggul yang tak ubahnya seperti punuk unta..

ciput bersanggul*

jilbab bersanggul*

seperti punuk unta*

Untuk itu, marilah saudariku muslimah, kita sama-sama memperbaiki hijab yang kita kenakan, terkhusus dalam soal ini adalah jilbab penutup rambut kepala kita. Kenakanlah jilbab sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh para shahabiyah radhiyallahu 'anhunna. Yang menjuntai/ terjulur sampai ke dada (khimar) dan yang menutupi seluruh tubuh kita. Semoga Allah mudahkan bagi kita untuk menjalankan secuil dari perintah-Nya, yakni berhijab syar'i, insya Allah, aamiiin.. :)

Check this page, please.. Pernak-Pernik Hijab Muslimah

*sumber gambar: Google and another website

Jumat, 22 Juni 2012

Merunduk Pias

Bismillah..

Saat diri ini terpekur menatap sebuah cermin. Tiba-tiba hatiku berbisik lirih, "Siapa kamu?"

Gadis berjilbab berwarna gelap itu tersenyum penuh keceriaan. Memandangi wajahnya yang (baginya) nampak rupawan. Matanya memancarkan sinar semangat. Bibir kecilnya sedari tadi terus mencetak senyum termanisnya.

Sang hati kembali berbisik, "Inikah yang kamu banggakan?"

Gadis itu tertegun. Senyap mulai merasuki. Sang hati pun mulai berkhutbah..

"Duhai diri, siapakah yang menyuruhmu untuk berjilbab?
Untuk siapakah engkau kenakan jilbab panjang yang membalut ragamu itu?
Bukankah yang menyuruhmu untuk berjilbab adalah Allah, Rabb Yang telah Menciptakanmu!!
Bukankah engkau berjilbab untuk meraih ridha-Nya, yang dengannya dapat menghantarmu untuk dapat mencium harum Surga-Nya!!
Atau niatmu telah melenceng, duhai diri?!

Apakah engkau berjilbab agar dikatakan sebagai wanita yang sholehah?!
Apakah engkau berjilbab agar sang ikhwan nan sholeh terpikat untuk meminangmu?!
Apakah engkau berjilbab untuk menutupi kemunafikanmu?!
Ataukah engkau berjilbab untuk mencari popularitas?!

Duhai diri, kemanakah niat sucimu yang dulu pernah engkau tanamkan saat hendak mulai mengenakan hijab?!
Kemanakah bekas ratapanmu kepada-Nya?!
Bukankah engkau yang dulu selalu meratap..
"Ya Rabb, mudahkan hamba dalam menjalankan ketaatan kepada-Mu. Berilah hamba kekuatan agar hamba dapat istiqomah dengan hijab syar'i ini. Hamba hanya ingin meraih ridha-Mu ya Rabb. Hamba hanya ingin (dapat) mencium aroma Surga yang harumnya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.."

Duhai diri, siapakah yang menyuruhmu untuk berjilbab?!
Untuk siapa engkau kenakan jilbab tersebut?!

Jangan kau kira setelah kau mengenakan jilbab tersebut lantas kau dapat tenang, lantas kau bisa meremehkan temanmu yang belum mengenakan jilbab, lantas kau merasa paling baik dari saudarimu, lantas kau merasa paling shalehah..!!

Jika kau bodoh, maka tuntutlah ilmu.. Jika berilmu maka amalkanlah.. Jika beramal maka ikhlaskanlah.. Jika telah ikhlas maka sandarkanlah kepada-Nya.. Ya, hanya kepada-Nya..

Mata gadis itu pun berubah sayu, buliran bening kristal jatuh tak tertahankan dari kedua pelupuk matanya. Senyumnya pun mendadak terasa getir dan kepiluan mulai mewarnai wajahnya yang pias.

*Kujatuhkan diri.. Dan akhirnya.., aku pun terisak dalam balutan hijabku..

Apa yang kusangka telah menjadi baik, ternyata masih perlu perbaikan kembali..

Kita menyangka diri kita sudah baik. Tapi ternyata, di belakang kita.., tersembunyi orang-orang yang senantiasa mengisi waktu hidupnya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Mereka adalah orang-orang yang selalu memperbaiki niat mereka. Mereka adalah orang-orang yang hatinya senantiasa diselimuti perasaan takut dan harap kepada-Nya..

Sedangkan kita?!

Merunduk Pias

Kamis, 07 Juni 2012

Sabarlah Abi..


Bismillaah..

Kisah ini merupakan kisah nyata, saya ambil dari isi status milik salah seorang ikhwan di FaceBook (semoga Allah menjaganya)



---

Sabarlah Abi.., Allah sedang mengujimu melalui aku

Nama panggilannya Yoga, anak kelas satu sekolah dasar yang banyak memberi manfaat atas musibahnya, terutama kepadaku.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Senantiasa cobaan itu menimpa seorang mukmin atau mukminah pada dirinya, anak ataupun hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah ta'ala dalam keadaan tidak memiliki kesalahan." (HR. At-Tirmidzi no. 2399, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi: hasan shahih)

"Abi mengapa menangis.., adik yang salah kok, sebab gak berhati-hati, makanya tersandung.". Cerita seorang ikhwan teman ana bekerja. Bagaimana tidak menangis, selepas operasi pengangkatan tumor otak kemarin, Yoga selalu ingin shalat berjama'ah di masjid bersama ayahnya. Bagaimana hati ini tidak menangis, sebab efek operasi tumor kemarin membuat kedua matanya tidak bisa melihat. Buta. Subhanallah.., itu yang membuat ia tersandung malam itu. Allah Maha Besar, kemuliaan hati shahabat Rasul, Abdullah bin Ummi Ma'tum ternyata masih ada pada bocah buta kelas 1 SD yang begitu tegar selalu mensupport ayah bundanya agar senantiasa bersabar.