Rabu, 07 Maret 2012

Akhir Perjalanan Sang Perantau

Orang asing bukanlah orang yang merantau ke negeri Syam atau Yaman

Tapi orang asing adalah, orang yang merantau ke kuburnya bersama kain kafan
Sungguh si perantau punya hak yang harus dipenuhi
Oleh tuan rumah yang daerahnya sedang dilalui

Janganlah kau hardik orang asing ketika sedang dalam perantauan
Karena masa telah menghardiknya dengan kehinaan dan banyak cobaan

Perantauanku jauh.., padahal bekalku tidak mencukupi
Kekuatanku semakin rapuh.., sedang mati terus meminta diri

Aku tentu punya banyak sisa dosa, yang aku tak mengetahuinya
Dosa saat sendiri, maupun saat bersama, tapi Allah pasti mengetahuinya
Betapa sayangnya Allah padaku, karna telah menangguhkan hukuman-Nya
Bahkan Dia tetap menutupi dosaku, meski aku terus melakukannya

Hari-hariku terus berjalan
Tanpa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan
Akulah orang yang biasa menutup pintu
Untuk giat dalam maksiat, padahal Mata Allah selalu mengawasiku

Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewat
Dan sekarang, tinggal penyesalan di hati yang terus menyayat-nyayat
Biarkanlah kuratapi dan kuajak diriku
Untuk muhasabah dan prihatin dalam sisa masa hidupku

Wahai orang yang selalu menghinaku, tinggalkanlah hinaanmu!
Karena jika kau tahu keadaanku, tentu kau takkan melakukan itu
Biarkanlah kuusap linangan air mata, yang tak mau berhenti ini
Maka, adakah tetesan air mata ini dapat menyelamatkan diri?

---

Penggalan syair milik Zainal Abidin rahimahullah, untuk lebih lengkapnya silahkan klik link berikut >> http://addariny.wordpress.com/2009/11/08/akhir-perjalanan-sang-perantau/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar